Kota Baghdad Didirikan Oleh Khalifah. Keputusan membangun Baghdad dibuat oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al-Mansur. Ia mendirikan Bayt al-Hikmah, sebuah perpustakaan Ketika itu banyak sarjana Muslim dan Barat yang belajar dari kota Baghdad.
Baghdad mencapai puncak kejayaannya pada era pemerintahan. Baghdad merupakan ibu kota negara Irak, sekaligus menjadi kota terbesar kedua di Asia Barat Daya setelah Teheran. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai gelar"Imam" pemimpin masyarakat muslim untuk menekankan arti keagamaan kekhalifahan.
Perpustakaan Baitul Hikmah di Baghdad, didirikan oleh Harun Ar-Rasyid dan mencapai kemajuan Perpustakaan Khalifah Dinasti Fatimiyah di Kairo, merupakan perpustakaan umum yang paling Perpustakaan Darul Hikmah di Kairo, didirikan oleh Al-Hakim Biamrillah.
Kekuasaan dinasti Dalam menjalankan pemerintahan, pemerintah Turki Usmani menggunakan dua gelar sekaligus: khalifah dan sultan.
Di masa pemerintahan khalifah kedua Abbasiyah inilah, pusat pemerintahan Daulah Abbasiyyah dipindahkan ke Baghdad. Bersamaan dengan pendirian hauzah ilmiah Qom, Imam. Jabatan khalifah berikutnya dipangku oleh para pemuka dari Bani Umayyah seperti khalifah Mu'awiyah bin Abi Sofyan, Umar bin Abdul Aziz dan lain-lain. Pada masa Abbasiyah diantaranya dipegang oleh Harun Al Rasyid dan lain-lain. Dinasti ini didirikan oleh Abdullah al-Saffah. Baitulhikmah yang didirikan Khalifah Harus Ar-Rasyid sebagai lembaga penerjemah berkembang menjadi perguruan tinggi. sebenranya telah mulai mendirikan kota di sekitar istana Ibn Hubayra, tetapi kemudian pembangunan itu ditinggalkan karena penduduknya tetap memanggil kota tersebut dengan nama pendirinya yang pertama gubernur Umayyah yang terakhir di 'Iraq, Yazid b.
Perpustakaan besar Bait al-hikmah didirikan oleh khalifah al-Ma'mun di Baghdad yang kemudian menjadi pusat penerjemahan dan intelektual. Menjauhlah kau dari kota ini Berbeda dengan Konservatorium Musik di Baghdad, sekolah musik di Cordoba itu mendorong eksperimen dalam gaya dan instrumen musik. Kota itu luar biasa, benar-benar bundar, dan disinilah dibangun Bait al-Hikmah yang melahirkan. Khalifah-khalifah Abbasiyah yang memakai gelar"Imam" pemimpin masyarakat muslim untuk menekankan arti keagamaan kekhalifahan. Pembelaan kepada muslimah ini sekaligus dimaksudkan oleh khalifah sebagai pembebasan Ammuriah dari jajahan Romawi. Baghdad sebagai ibu kota kekhalifahan barangkali tetaplah kota metropolitan dibandingkan kota-kota lain di antero Jazirah Arab. Kekhalifahan ini berkembang pesat dan menjadikan dunia Islam sebagai pusat pengetahuan dunia. Kejayaan kota itu berakhir ketika dihancurkan oleh bangsa Mongol di bawah komando Hulagu Khan dari Asia Tengah. "Wahai kota Baghdad, setelah bintangmu terpadam, maka kami ditenggelami oleh kegelapan yang Khalifah al-Mansur tidak terburu-buru memindahkan pusat pemerintahannya dari kota Damaskus ke kota Pelbagai kemudahan yang didirikan di sekitar kota ini seperti pembinaan hospital Bimaristan.
Bersamaan dengan pendirian hauzah ilmiah Qom, Imam. Pusat-pusat Peradaban Islam Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa kota Baghdad didirikan oleh Khalifah Abbasiyah kedua, Al Mansur pada. Khalifah Harun Al-Rashid mendirikan Bayt-al Hikma (Rumah pengetahuan) yang terkenal yang menjadi gudang semua pengetahuan yang ada di Baghdad sekarang adalah kota kosmopolitan besar yang menurut Michael Cooperson di 'Baghdad dalam Retorika dan Narasi', adalah pusat dunia.